BERITA
11 Okt 2025
Pernahkah Anda merasa tren fashion bergerak begitu cepat hingga pakaian yang baru dibeli rasanya sudah ketinggalan zaman dalam hitungan bulan? Inilah salah satu dampak dari fast fashion yang mendorong konsumsi berlebihan.
Di sisi lain, muncul sebuah gerakan yang lebih bijak, ramah lingkungan, dan berkelanjutan: slow fashion. Gerakan ini tidak hanya mengubah cara kita membeli pakaian, tetapi juga mengajarkan kita untuk lebih peduli terhadap bumi dan industri tekstil.
Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu slow fashion, manfaatnya bagi lingkungan, hingga langkah kecil yang bisa Anda lakukan untuk mendukung gerakan ini.
Ini adalah gerakan dalam industri mode yang mendorong produksi dan konsumsi pakaian secara lebih bertanggung jawab. Fokusnya ada pada kualitas, ketahanan, serta dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat, seperti yang dilansir oleh Forbes. Berbeda dengan fast fashion yang memproduksi pakaian massal dengan cepat, slow fashion menekankan proses yang lebih etis dan berkelanjutan.
Ada beberapa prinsip utama dalam slow fashion:
Industri fashion menghasilkan jutaan ton limbah tekstil setiap tahunnya. Dengan slow fashion, jumlah limbah dapat ditekan karena pakaian dibuat lebih awet dan tidak cepat dibuang.
Produksi pakaian dalam fast fashion membutuhkan banyak air, energi, dan bahan kimia. Slow fashion mendukung penggunaan material alami atau hasil daur ulang yang lebih hemat sumber daya.
Transportasi dan produksi massal dalam fast fashion menjadi penyumbang besar emisi karbon. Slow fashion mengurangi dampak ini dengan mengutamakan produksi lokal serta proses yang lebih ramah lingkungan.
Pakaian slow fashion biasanya dibuat dengan standar tinggi, sehingga tidak cepat rusak atau kusam. Artinya, Anda bisa menghemat biaya jangka panjang.
Slow fashion juga mendorong desain yang timeless atau tidak lekang oleh tren. Dengan begitu, Anda dapat tampil lebih autentik tanpa harus selalu mengikuti mode cepat.
Dengan memilih slow fashion, menurut IED, Anda turut serta dalam mengurangi polusi, limbah, dan dampak negatif terhadap bumi. Ini adalah langkah kecil dengan efek besar.
Baca juga: Pengelolaan Limbah B3 yang Ramah Lingkungan untuk Pabrik Tekstil
Sebelum membeli pakaian, tanyakan pada diri Anda: Apakah benar-benar dibutuhkan? Apakah akan dipakai dalam jangka panjang?
Anda bisa memilih produk dari bahan alami seperti katun organik, linen, atau material daur ulang yang lebih ramah lingkungan.
Merawat pakaian dengan benar membuatnya lebih tahan lama. Misalnya, mencuci dengan air dingin, tidak berlebihan menggunakan deterjen, dan menyimpannya dengan rapi.
Cari brand yang terbuka tentang proses produksinya, bahan yang digunakan, dan kesejahteraan tenaga kerjanya. Dengan begitu, Anda ikut mendukung perubahan industri tekstil ke arah yang lebih baik.
Gerakan slow fashion bukan hanya tentang tren, melainkan cara hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi berlebihan, memilih pakaian berkualitas, serta mendukung brand yang beretika, kita bisa bersama-sama menciptakan perubahan nyata.
Kami juga percaya bahwa masa depan industri tekstil adalah yang berkelanjutan, etis, dan ramah lingkungan.
Bagikan
BERITA BARU