BERITA
27 Jul 2025
Investigasi Apsyfi mengungkap praktik kartel kuota impor yang memonopoli izin masuk bahan baku, merugikan produsen lokal dan merusak persaingan sehat (Instagram). Kelonggaran perizinan memicu banjir tekstil jadi dari luar negeri, menekan margin pabrik dan memicu PHK massal.
Global Green Growth Institute (GGGI) menyorot potensi circular textile: mendaur ulang limbah pabrik, refill dyed yarn, dan upcycling sisa kain menjadi bahan baku baru (danliris.com). Model ini menurunkan biaya pengadaan sekaligus memperkuat reputasi sebagai ISO 9001 textile manufacturer yang bertanggung jawab.
Danarmas telah menguji pilot program daur ulang limbah kain di pabrik Greige 5, mengurangi limbah hingga 25%. Ke depan, kolaborasi R&D dengan perguruan tinggi dan penerbitan green bonds akan mendukung infrastruktur circular textile nasional.
Dengan regulasi impor yang adil, pemberantasan kartel, dan sirkularitas, industri tekstil Indonesia dapat menghadapi guncangan global dan menjawab tuntutan keberlanjutan. Danarmas berkomitmen memimpin transformasi hijau demi masa depan yang inklusif dan tangguh.
Sumber:
Bagikan
BERITA BARU